PRINSIP-PRINSIP DASAR MORAL
Etika
pengembangan diri jelas memuat sesuatu yang hakiki bagi segenap program moral :
pengembangan diri memang tanggung jawab kita. Tetapi kita juga melihat prinsip
itu tidak mencukupi. Orang yang hanya memikirkan pengembangan diri malahan
tidak akan berkembangan, karena ia hanya berkisar pada dirinya sendiri.
Ketertutupan itu didobrak oleh utilitarisme. Utilitarisme memiliki prinsip
tanggung jawab universal sebagai dasarnya : manusia wajib
mempertanggungjawabkan akibat-akibat tindakannya terhadaap semua yang terkena
olehnya. Tetapi utilitarisme memilikin kelemahan yang fatal, yaitu iia tidak
dapat menjamin keadilan dan hormat terhadap hak-hak asasi manusia dan dengan
demikian tidak menjamin martabat manusia.
A.
Prinsip
Dasar
1.
Prinsip
sikap baik
Prinsip
ini mendahului dan mendasari semua prinsip moral lain. Prinsip sikap baik
mendasari semua norma moral karena hanya atas dasar prinsip itu kita harus
selalu bersikap positif, adil, jujur dan setia kepada orang lain.
2.
Prinsip
keadilan
Adil
pada hakikatnya badalah member kepada siapa saja sesuai dengan apa yang menjadi
haknya. Dan pada hakikatnya pula semua orang adalah sama. Maka tuntutan paling
dasar sebuah keadilan adalah perlakukan yang sama terhadap semua orang. Jadi
prinsip keadilan mengungkapkan kewajiban untuk memberikan perlakukan yang sama
terhadap orang lain untuk menghormati hak semua pihak yang bersangkutan.
3.
Prinsip
hormat terhadap diri sendiri
Prinsip
ketiga ini mengatakan bahwa manusia wajib untuk selalu memperlakukan diri
sebagai sesuatu yang bernilai pada dirinya sendiri. Prinsip ini berdasarkan
paham bahwa manusia adalah pusat perhatian yang memiliki kebebasan dan akal
budi. Maka manusia wajib menghormati martabatnya sendiri.
Prinsip
ini mempunyai dua arah. Pertama, manusia dituntut agar tidak membiarkan diri
diperas, diperalat, diperkosa, diperbudak. Kedua, manusia dituntut agar tidak
membiarkan dirinya terlantar
Sebagai
rangkuman dapat dikatakan bahwa kebaikan dan keadailan yang kita tunjukkan
kepada orang lain perlu diimbangi dengan sikap menghormati dirinya sendiri
sebagai makhluk yang bernilai dan berharga.
B.
Hubungan
antar prinsip
Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa prinsip keadilan dan hormat pada diri sendiri merupakan
syarat pelaksanaan sikap baik, sedangkan prinsip baik menjadu dasar mengapa
seseorang bersedia untuk bersikap adil.
Ada sebuah
prinsip atau patokan lain yang disebut prinsip keseimbangan atau proposionalitas.
Prinsip itu mengatakan bahwa antara yang dikorbankan dan yang diutamakan harus
ada keseimbangan. Artinya harus ada keseimbangan antara ketiga prinsip moral
dasar tersebut.
C.
Dua
tingkatan realitas
Apabila kita
membandingkan prinsip keadilan dengan prinsip hormat terhadap diri sendiri,
kita melihat bahwa dua prinsip tersebut bukan dua melainkan satu prinsip saja,
yaitu prinsip hormat terhadap manusia sebagai pesona. Prinsip ini dirumuskan
oeh Imanuel Kant yang mengatakan bahwa kita harus memperlakukan setiap manusia
karena mereka bersifat persona, sebagai tujuan pada dirinya sendiri. Diarahkan
pada orang lain prinsip itu berarti bahwa kita harus memperlakukannya dengan
adil. Terhadap diri sendiri prinsip itu memuat kewajiban untuk jangan
membiarkan diri terlantar. Prinsip mencerminkan suatu keyakinan sangat umum
dalam filsafat barat yang mengutamakan manusia terhadap orang lain.
Antara dua
prinsip tersebut terdapat perbedaan hakiki. Prinsip sikap baik berlaku terhadap
apa saja yang ada. Prinsip hormat terhadap persona hanya terhadap makhluk
berakal budi. Menjamin agar manusia jangan dijadikan sarana atau alat untuk
tujuan yang lain .
D.
Kesimpulan
Tiga prinsip moral
dasar mengarahkan kita pada struktur nilai yang hakiki dalam seluruh realitas.
Prinsip sikap baik mengacu pada nilai dari apa saja yang ada dan prinsip hormat
terhadap persona yang merangkup prinsip kadilan dan prinsip hormat terhadap
diri sendiri mengacu pada nilai tak terhingga setiap makhluk yang berakal budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar